.

Senin, 16 Februari 2015

How to install Mac OS X Snow Leopard on a MBR partition

1. Create a hard drive partition for Mac OS X
Boot into Windows Vista or Windows 7, and type "partition" into your Start Menu search bar. Choose "Create and Format hard drive partitions" to open the Disk Management utility in Windows.

You will see a bar displaying the partitions in your hard drive. Right-click on the emptiest partition in the hard drive that you want to install OS X on, and click "Shrink". This will allow you to shrink the size of that partition, so that you have extra space on your hard drive to create a new partition for Mac OS X.



Once the shrinking process is complete, you should now have some unallocated on your hard drive. Right-click the Unallocated section of your hard drive's bar, and choose "New Simple Volume".


A helper will pop up. From here, format the Unallocated space as a NTFS volume (or an exFAT volume; it shouldn't matter, since you'll be wiping this partition in OS X anyways). Make sure that the partition is smaller than 1 TB, since Mac OS X cannot boot from a partition larger than that.
2. Setting up your computer
Be sure to follow the standard setup procedures for Hackintoshes, and adjust your BIOS settings accordingly.

3. Using ModCD to run your Mac OS X Retail Installation Disk
You will need to burn ModCD onto a CD. On Windows 7 and Mac OS X, burning capabilities are built-in to the operating system-- just insert an empty CD into your DVD/Bluray drive, right-click on the ModCD file, and burn it. If you're using Windows XP or Vista, you will need to use a program such as ImgBurn.

It's time to begin. Turn off your soon-to-be Hackintosh. Insert ModCD into the DVD/Bluray drive, and boot the computer. You should come up to a screen with the nawcom logo on top. Don't do anything yet.

Take out the ModCD CD from your DVD/Bluray drive (the ModCD menu will remain on the screen), and put in your OS X installation DVD. Then press "F5" to refresh the ModCD menu, so that it can detect the new installation DVD.

Once ModCD detects the DVD, press the enter/return key on your keyboard to select the installation DVD. Some new text will appear on ModCD screen. Press any key on your keyboard to continue to the next step, where ModCD will start the Mac OS X installer (this could take a while).

In the worst case scenarios, instead of loading the Mac OS X installer, you may end up at a dark gray screen that tells you to restart your computer (a kernel panic), or you may end up with a small crossed-out sign (a loading error). If you get a kernel panic/loading error (or if the Mac OS X installer simply won't start within 30 minutes), you'll need to enter some boot flags.

To enter boot flags, first put ModCD back into your Bluray/DVD drive and manually restart your computer by pressing your computer's power button. Then, once you're reinserted the Snow Leopard install DVD and pressed F5 to refresh the ModCD menu, try typing any necessary boot flags before pressing the enter/return key. Check out this list of common boot flags for reference (PCIRootUID=1 -v -x is one popular combination of boot flags).

4. Installing OSX
Normally, the installation screen will be loaded within a few minutes (5-10 minutes for me). You will eventually come up to a page that asks you for a "destination" for your Mac install. Oh no, the page is blank! We'll have to fix that. To do this, start up Disk Utility (located under the Utilities menu in the top bar).

You need to use Disk Utility to erase the hard drive partition where you plan to install Mac OS X (OS X cannot install itself onto a non-erased partition). In the sidebar of Disk Utility, choose your computer's hard drive and erase it by using the "Erase" tab (the Format should be set to "Mac OS Extended (Journaled)".

On the installation page for Mac OSX, the hard disk partition that you erased should now be showing up (if you hadn't used ModCD, the hard disk partition would have been marked as unavailable). Select it and continue to the Install Summary page.

Click the "Customize" button on the bottom left of the Install Summary screen, and uncheck everything under the CUSTOM_OPTIONS section. These are extra drivers and configuration files that are added by ModCD. Unless you're 100% sure that your Hackintosh will need these, it's simpler and easier just to install this stuff later on in the process, with Multibeast. The only exception is if you are using an AMD processor (in which case, install the Legacy Kernel).

Install OS X. The process takes me 20-30 minutes. Once done, the computer will reboot. Place ModCD back in the DVD drive. This time, instead of ejecting ModCD and inserting the Snow Leopard DVD, use your keyboard's arrow keys to select your hard drive with Snow Leopard installed, from the ModCD menu. Press the enter/return key to boot the hard drive. If the installation doesn't boot within 30 minutes, try entering boot flags again (you may have to enter different boot flags this time).

5. Post-Installation: Updating and Multibeast
You have now installed Mac OS X. But you're not done yet. In order to get everything working right on your Hackintosh, you'll have to do some post-installation, by updating Mac OS X and installing some extra drivers and configuration files with Multibeast. For more details, check out Step 5 of our standard Snow Leopard installation guide.
 
And that's all there is to it. Hopefully, if everything went right, you've just managed to install Mac OS X on a hard drive that already had Windows installed. Congratulations!

Selasa, 20 Januari 2015

Download Undangan file doc

Koleksi contoh undangan yang bisa di download gratis di situs Mega
Ada banyak macam undangan di sini, antara lain undangan pernikahan, undangan perpisahan,undangan khitanan  dsb
semuanya bisa di unduh secara gratis tanpa bayar sepeserpun klik disini unduh unduh
http://matchdigitalprint.com/foto_berita/69Kartu%20Undangan.jpg
Pada bagian ini mimin akan memberikan Contoh Undangan Aqiqah Simpel yang dibuat di Microsoft Word dengan ukuran kertas A4 yang dibagi menjadi 4 bagian. Jadi 1 kertas bisa untuk 4 undangan aqiqah. Ukurannya hanya sebesar kertas A6 atau kertas A4 dibagi 4. Sebenarnya contoh undangan aqiqah ini mimin buat berdasarkan inspirasi dari undangan orang yang mimin terima. Hehhe sayang kan kalo ada versi lain tapi ga di share.. :) Melihat undangan tersebut, 1 kata yang pasti muncul dari setiap orang.. ‘simpel’ hehe.. yha ukuran kecil. Dengan kata-kata seperlunya tapi tetap mengena pada tujuan. Yaitu mengundang tetangga dan kerabat dekat untuk menghadiri acara syukuran. Aqiqahan atas kelahiran putra/putri/cucu/buyut/canggah/cicit kita hoho (mimin mulai lebay.. G_G). Okedeh langsung aja yha dilihat contoh undangan aqiqah nya.. semoga bisa bermanfaat bagi readers (pembaca -red) semua. Pada akhir artikel ini juga temen-temen bisa download contoh undangannya dalam format doc yang bisa dibuka melalui aplikasi Ms. Word Document. Sumber: http://contohsuratindonesia.com/contoh-undangan-aqiqah-simpel-versi-word/
Pada bagian ini mimin akan memberikan Contoh Undangan Aqiqah Simpel yang dibuat di Microsoft Word dengan ukuran kertas A4 yang dibagi menjadi 4 bagian. Jadi 1 kertas bisa untuk 4 undangan aqiqah. Ukurannya hanya sebesar kertas A6 atau kertas A4 dibagi 4. Sebenarnya contoh undangan aqiqah ini mimin buat berdasarkan inspirasi dari undangan orang yang mimin terima. Hehhe sayang kan kalo ada versi lain tapi ga di share.. :) Melihat undangan tersebut, 1 kata yang pasti muncul dari setiap orang.. ‘simpel’ hehe.. yha ukuran kecil. Dengan kata-kata seperlunya tapi tetap mengena pada tujuan. Yaitu mengundang tetangga dan kerabat dekat untuk menghadiri acara syukuran. Aqiqahan atas kelahiran putra/putri/cucu/buyut/canggah/cicit kita hoho (mimin mulai lebay.. G_G). Okedeh langsung aja yha dilihat contoh undangan aqiqah nya.. semoga bisa bermanfaat bagi readers (pembaca -red) semua. Pada akhir artikel ini juga temen-temen bisa download contoh undangannya dalam format doc yang bisa dibuka melalui aplikasi Ms. Word Document. ini dia.. : Sumber: http://contohsuratindonesia.com/contoh-undangan-aqiqah-simpel-versi-word/
Pada bagian ini mimin akan memberikan Contoh Undangan Aqiqah Simpel yang dibuat di Microsoft Word dengan ukuran kertas A4 yang dibagi menjadi 4 bagian. Jadi 1 kertas bisa untuk 4 undangan aqiqah. Ukurannya hanya sebesar kertas A6 atau kertas A4 dibagi 4. Sebenarnya contoh undangan aqiqah ini mimin buat berdasarkan inspirasi dari undangan orang yang mimin terima. Hehhe sayang kan kalo ada versi lain tapi ga di share.. :) Melihat undangan tersebut, 1 kata yang pasti muncul dari setiap orang.. ‘simpel’ hehe.. yha ukuran kecil. Dengan kata-kata seperlunya tapi tetap mengena pada tujuan. Yaitu mengundang tetangga dan kerabat dekat untuk menghadiri acara syukuran. Aqiqahan atas kelahiran putra/putri/cucu/buyut/canggah/cicit kita hoho (mimin mulai lebay.. G_G). Okedeh langsung aja yha dilihat contoh undangan aqiqah nya.. semoga bisa bermanfaat bagi readers (pembaca -red) semua. Pada akhir artikel ini juga temen-temen bisa download contoh undangannya dalam format doc yang bisa dibuka melalui aplikasi Ms. Word Document. ini dia.. : Sumber: http://contohsuratindonesia.com/contoh-undangan-aqiqah-simpel-versi-word/

cara sms gratis lewat internet

jika kalian tau internet sekarang menyediakan sms gratis untuk negara indonesia saja , diluar itu tidak bisa, Kirim SMS gratis ke semua operator(AS/SIMPATI . XL. SMARTFREEN , INDOSAT.). Silakan masukkan nomer HP penerima dan pesan yang diinginkan. Silakan gunakan hanya huruf normal (alphabet) dalam pesan. Huruf mengandung kode yang tidak normal akan otomatis dihapus.silahkan clik disini untuk sms gratis, tp ingat gunakan sebijaknya


SMS Gratis lewat internet ke seluruh operator Indonesia

Senin, 19 Januari 2015

Membuat Animasi Jam Digital menggunakan Flash

1. Buka Program Adobe Flash CS
2. Pilih Text Tool kemudian buatlah 5 text (Static Text)
3. Pada Teks yang berisi angka N0L "00" ( Text 1, Text 3 dan Text 5 ) Ubahlah Properties dari Static Text menjadi Dynamic Text, masing2 Var: jam, menit, detik
4. Klik pada Frame1 > kemudian tekan f9 ( untuk menuliskan Scripnya ) copy dan paste code berikut kedalam jendela ActionFrame: 
onEnterFrame=function(){
             waktu=new Date ();
             jam=waktu.getHours();
             menit=waktu.getMinutes();
            detik=waktu.getSeconds();

            if(jam<10){
            jam="0"+jam;
 }
 if(menit<10){
 menit="0"+menit;
 }
 if(detik<10){
detik="0"+detik;
 }
 }
 Tekan Ctrl + Enter untuk menjalankan animasinya….selamat mencoba!!!!!!!!! 

Cara Upload File ke Idhostinger dengan FileZilla

Kebanyakan yang menggunkan aplikasi filezilla ini adalah teman-teman yang suka menggukan CMS. ataupun yang mau upload file dengan ukuran besar, Karena dengan menggunkan fiture file manager yang diberikan idhostinger terbatas (maksimal hanya 5MB) maka dari itu jika akan upload file dengan ukuran lebih dari 5 MB kita perlu menggunakan FileZilla.
Register Ke ID Hostinger

Sebelum memulai tutorial kali ini, terlebih dahulu Anda hraus melakukan registrasi ke idhostinger. Berikut ini cara daftar di Id Hostinger.


  • Silahkan sobat kunjungi halaman ini.
  • klik Order Sekarang


  •  Cara Upload File ke Idhostinger
     Lengkapi Formulir pendaftaran seperti dibawah ini.
     Cara Upload File ke Idhostinger
    • Isilah formulir di atas dengan data yang valid.
    • Buka alamat Email yang anda gunakan saat mendaftar Buka pesan dari IdHostinger dan klik Link konfirmasinya.
    • sekarang Akun Hosting Gratis sekarang sudah aktif dan bisa digunakan untuk mengupload File untuk membuat Website.

    Mendaftarkan Domain atau Subdomain di ID Hostinger


    Untuk Mendaftarkan Domain atau Subdomain di ID Hostinger anda harus login ke ID Hostinger. Langkah berikut ini adalah cara daftar subdomain/domain gratis yang disediakan oleh hosting ini.
    • Login dengan Email dan Sandi kamu pada form di kanan atas.
    • Jika sudah masuk lalu klik "Hosting"
    Cara Upload File ke Idhostinger

    Lalu klik "Buat Akun Baru". kemudian pilih paket "Gratis" anda akan disuguhi tampilan seperti ini
    Cara Upload File ke Idhostinger

    Isilah form diatas sesuai dengan keinginan anda.Jika sudah klik tombol buat. Jika berhasil maka pada pojok kanan bawah akan ada pemberitahuan Anda berhasil seperti gambar berikut
    Cara Upload File ke Idhostinger

    anda berhasil mendapatkan subdomain gratis. Untuk menguji subdomain anda berhasil di buat silahkan buka url domain dengan browser

    Cara Upload File ke Idhostinger

    Cara Upload File ke Idhostinger dengan FileZilla

    • Silahkan anda buka FileZilla anda. yang belum Punya bisa download ke Situs resminya secara gratis DISINI.
    • Login ke cpanel ID Hostinger Anda
    • Buka Akses FTP pada dasbord idhostinger anda
     Cara Upload File ke Idhostinger

    • Ingat / Catatlah HOST FTP , PORT FTP, USERNAME FTP, dan PASSWORD FTP Anda
     Cara Upload File ke Idhostinger

    • Kembali ke FileZilla, dan isi kan data di atas pada filezilla
     Cara Upload File ke Idhostinger
    • Begitu anda sudah berhasil masuk dengan FileZilla, Sekarang DRAG file yang akan anda Upload ke frame kanan bawah, atau klik kanan file kemudian pilih upload

      Cara Upload File ke Idhostinger
    Itu saja Posting kali ini bila ada yg salah mohon maaf dan komentarlah dengan baik dan sopan
    kunjungi juga website ini CERPEN ROMANTIS

    Rahasia Responsive Web Design (RWD) dengan HTML5 dan CSS3

    Responsive Web Design (RWD) semakin populer sekitar pertengahan 2010 lalu, ini berawal dari sebuah artikel Design Web Responsive yang ditulis oleh Ethan Marcotte pada website alistapart.com. Pada artikel tersebut dia mengusulkan bagaimana sebuah desain web bisa menyesuaikan sendiri ukuran tampilan pada perangkat Mobile dan Desktop secara Fleksibel tanpa harus membuat dua desain untuk perangkat berbeda dengan konten yang isinya sama, dari permasalahan itulah maka lahirlah konsep Responsive Web Design yang lebih fleksibel dan bisa beradaptasi hampir disemua layar berbeda.


    a list apart

    "The control which designers know in the print medium, and often desire in the web medium, is simply a function of the limitation of the printed page. We should embrace the fact that the web doesn’t have the same constraints, and design for this flexibility. But first, we must 'accept the ebb and flow of things."
    John Allsopp, “A Dao of Web Design”  

    Jumlah pengguna perangkat mobile seperti Smartphone dan Tablet setiap hari semakin meningkat, mulai dari berbagai macam Netbook, BlackBerry, iPhone, iPad dan berbagai macam perangkat dengan sistem operasi Android sepertinya tidak akan ada habisnya. Sebelum adanya Responsive Web Design seperti saat ini jika memang harus mendesain dan menyesuaikan semua perangkat tersebut mungkin bagi saya pribadi adalah sesuatu yang konyol dan tampak bodoh, dan akan lebih baik buat saya hanya fokus pada desain yang hanya ditampilkan pada layar desktop saja.

    Para pengembang web diluar sana tentu tidak tinggal diam untuk mengatasi masalah ini, maka lahirlah istilah Responsive Web Design dari hasil pengembangan pada fitur CSS terbaru yaitu CSS3 yang memiliki dukungan penuh untuk mengatasi berbagai resolusi pada layar dengan teknik terbaru yang diberi nama Media Queries.

    Ada 3 unsur inti yang harus ada pada Responsive Web Design agar bisa bekerja dengan baik, yaitu pada Flexible Grids, Fluid Images dan Media queries. Dari ketiga unsur tersebut diharafkan sebuah desain nantinya bisa beradaptasi pada berbagai layar berbeda, tidak peduli beberapapun banyaknya perangkat yang ada, dengan Responsive Web Design semua bisa dikontrol hanya dalam satu desain saja.


    responsive web design



    Bekerja Dengan Flexible Grid / Flexible Layout
    Pilar dari Responsive Web Design sebenarnya terletak dari Fleksibelitas Grid itu sendiri , jika kalian bingung dengan istilah Grid kita bisa menggunakan alternatif lain dengan istilah yang lebih mudah yaitu Flexible Layout / Template. Sebelum Desain Web Responsif populer seperti sekarang ini dulunya para Web Programmer terpaku dengan layar desktop dengan lebar desain yang tetap dan cenderung pada desain terpusat. Jika dulu biasanya para web desainer lebih banyak menggunakan satuan px (pixel) untuk ukuran Layout dan Text namun untuk Desain Responsif saat ini para pengembang lebih banyak mengunakan satuan % (percent) sebagai penggantinya, ini dimaksudkan agar desain pada Layout tidak tampak kaku dan bisa Flexible ketika ditampilkan pada resolusi layar yang berbeda.

    Kalian mungkin berencanan untuk mengganti desain lama dengan desain yang lebih Responsive, sebaiknya urungkan saja niat tersebut karena desain yang lama masih bisa kok dibuat Responsive yang penting asal mengerti saja rahasianya :). Perlu diketahui bahwa Desain Responsif hanyalah bermain-main dengan CSS, jadi bagaimanapun bentuk template yang sekarang kalian gunakan semuanya bisa dibuat Responsive hanya dengan hitungan jam saja, gak percaya? buktikan saja :)

    Formula perhitungan sederhana pada Flexible Grid
    Desain yang belum Responive biasanya lebih banyak menggunakan satuan px seperti dalam contoh CSS dibawah ini:
    .sidebar{
    width:300px;
    }
    .content{
    width:700px;
    }
    .wrap{
    width:1024px;
    }

    Diatas lebar Grid utama adalah dalam reolusi width:1024px dan untuk sidebar width:300px dan content width:700px. Disini saya coba jelaskan formula dan kalkulasi sederhana dalam mengkonversi nilai px (pixel) agar bisa diganti dengan satuan % (percent)
    target / context = result
    300px / 1024px = width: 29.296875%; /* 300 (originally 300) / 1024 */
    700px / 1024px = width: 68.359375%; /* 700 (originally 700) / 1024 */
    Dari hasil kalkulasi diatas maka bisa didapatkan nilai percent dalam koding CSS seperti dibawah ini
    .sidebar{
    width:29.29%;
    }
    .content{
    width:68.35%;
    }
    .wrap{
    width:1024px;
    }

    Formula diatas sebenarnya bisa juga digunakan untuk menghitung ukuran text (font size), Katakanlah konteks normal untuk ukuran font dalam body adalah 16 piksel. Jika kalian ingin menetapkan bahwa H1 harus 24 pixel, maka kalian bisa mengganti dengan satuan em dengan cara menghitungnya sebagai berikut:
    24px / 16px = 1,5em
    Dengan gaya CSS akan didapat koding seperti ini:
    h1 {
    font-size: 1.5em;
    }

    Sebenarnya ada juga cara yang lebih mudah untuk menghitung formula diatas yaitu dengan menggunakan Responsive Web Design Calculator, kalian bisa langsung sambangi alamatnya disini


    Bekerja Dengan Media Queries
    CSS Media Query adalah salah satu fitur dalam CSS3 yang memungkinkan kalian untuk menentukan kapan aturan CSS tertentu harus diterapkan. Hal ini memungkinkan untuk menerapkan CSS khusus untuk perangkat Mobile. Media queries bisa dikatakan otak dari Design Web Responsive karena diarea inilah kita memiliki kontrol penuh terhadap Design Responsive Template kita nantinya.

    Ada 3 cara untuk pemanggilan media queries:
    1. Menggunakan @import untuk mengimport aturan Style dari Style Sheet lainnya.
    @import url(style768min.css) screen and (min-width: 768px);

    2. Pemanggilan Style Sheet secara langsung dalam koding HTML dan biasanya ini pendekatan paling umum yang paling banyak digunakan pengembang saat ini.
    @media screen and (max-width:768px){
    /* CSS styles */
    }
    @media screen and (max-width:320px){
    /* CSS styles */
    }
    @media screen and (max-width:240px){
    /* CSS styles */
    }

    Dalam rancangan media queries max-width sebaiknya penempatan kode akan lebih baik dari resolusi besar ke resolusi yang lebih kecil atau kalian bisa juga menggunakan media queries min-width, dengan catatan menggunakan queries ini urutannya dari resolusi kecil ke resolusi yang lebih besar. Hal ini disarankan agar kalian lebih mudah merancang queries berdasarkan urutan resolusi layar.
    @media screen and (min-width:240px){
    /* CSS styles */
    }
    @media screen and (min-width:320px){
    /* CSS styles */
    }
    @media screen and (min-width:768px){
    /* CSS styles */
    }

    3. Pemanggilan melalui link untuk Style Sheet secara terpisah.
    <link rel="stylesheet" type="text/css" media="screen and (max-device-width: 768px)" href="style768.css" />

    Dari ketiga memanggilan media queries diatas mana yang lebih baik? menurut saya pribadi, saya tentu memilih yang no.2, selain gak ribet biasanya koding dalam Style Sheet juga tidak terlalu banyak dan bisa dikatakan hanya beberapa baris saja.


    Menggunakan meta tag viewport
    Dalam Design Web Responsive Meta Tag Viewport peranannya sangat penting karena meta tag ini berguna untuk mengontrol tata letak pada Browser Mobile. Saat pengguna mengakses blog kalian melalui Browser Desktop Meta Tag ini tidak memiliki pengaruh sama sekali tetapi cerita akan berbeda saat mereka mengakses blog kalian via Mobile Browser. Dibawah ini merupakan meta tag viewport yang paling sering digunakan.
    <meta content='width=device-width, initial-scale=1, maximum-scale=1' name='viewport'/>
     
     
     Without Viewport
     
    Contoh tampilan Facebook tanpa Viewport 
     
    With viewport 
     
     
     
     
     
     
     
     
     
     
     
     
     
     
    Contoh Tampilan Facebook dengan Viewport
     
    Desain web yang tidak menggunakan skala yang ditentukan akan terlihat 
    berantakan jika diakses pada versi mobile untuk itulah kita perlu 
    menambahkan meta ini. Untuk lebih jelas pada bahasan Meta Tag viewport 
    coba sambangi aja disini.
    
    Agar lebih mudah kalian untuk memahaminya kalian bisa melihat contoh 
    sederhana penerapan viewport dan media queries. Dicontoh ini saya 
    menggunakan versi HTML5.
    
    <!DOCTYPE html>
    <HTML>
    <head>
    <meta charset='utf-8'/>
    <meta content='width=device-width, initial-scale=1, maximum-scale=1' name='viewport'/>
    <style type='text/css'>
    /* ==== CSS UTAMA DISINI =====*/
    body {
    ........
    }
    /* ==== RESPONSIVE DENGAN MEDIA QUERIES =====*/
    @media screen and (max-width: 3000px){
    /* CSS styles */
    }
    @media screen and (max-width: 1300px){
    /* CSS styles */
    }
    @media screen and (max-width: 1024px){
    /* CSS styles */
    }
    @media screen and (max-width: 992px){
    /* CSS styles */
    }
    @media screen and (max-width:880px){
    /* CSS styles */
    }
    @media screen and (max-width:768px){
    /* CSS styles */
    }
    @media screen and (max-width:600px){
    /* CSS styles */
    }
    @media screen and (max-width:480px){
    /* CSS styles */
    }
    @media screen and (max-width:320px){
    /* CSS styles */
    }
    @media screen and (max-width:240px){
    /* CSS styles */
    }
    </style>
    </head>
    </body>
    ....
    </body>
    </HTML>
    
    
    Kenapa saya hampir semua menggunakan resolusi pada layar? jawabannya 
    cukup simple, bukankah kita ingin desain template kita bisa tampil 
    sempurna, jadi kenapa harus tanggung-tanggung dengan hanya menentukan 
    beberapa resolusi saja dan kenapa harus membatasinya jika bisa dilakukan
     sekaligus! bekerja satu kali tentu lebih baik dari pada berulang-ulang 
    dengan desain yang sama :)
    
    Saat yang tepat menentukan resolusi responsive Web Desain pada perangkat Mobile
    
    
    Resolusi yang paling tepat saat pengguna mengakses dengan perangkat mobile biasanya pada resolusi 768px .
     Saya pribadi memiliki kontrol penuh saat berada diresolusi ini, 
    perubahan yang terlihat jelas terutama pada desain menu yang langsung 
    mengecil dengan gaya DropDown ketika User mencoba mengecilkan lebar 
    layar dibrowser dan ini sama halnya ketika user mengakses dengan 
    perangkat Mobile.
     
     Responsive Menu Navigation
    
    Responsive Menu Navigation merupakan salah satu Responsive Web Design 
    yang paling menonjol yang pertama kali terlihat, perubahan ini jelas 
    begitu nyata ketika pengguna beralih dari versi dekstop ke versi mobile.
     Banyak cara sebenarnya untuk merubah tampilan menu ini, mulai hanya 
    dari kontrol CSS sederhana sampai dengan menu yang sangat komplek 
    menggunakan Jquery. 
    
     
     
     
     
    responsive menu
     
     
     
     Membuat Responsive Menu Navigasi dengan CSS tanpa Javascript. 
     
    Untuk melihat contoh nyata hasil dari Responsif Menu Navigasi diatas 
    silahkan coba dengan mengecilkan lebar layar browser kalian.
    
    Membuat menu navigasi sederhana dan responsive seperti diatas sangatlah mudah, kalian bisa menggunakan CSS dibawah ini:
    
    /* -- Menu Navigation -- */
    .menu {
    width:100%;
    }
    #nav {
    font-weight:bold;
    background-color:#FFC40D
    }
    #nav ul {
    height:auto;
    margin:0;
    padding:0
    }
    #nav li {
    list-style:none;
    display: inline-block;
    margin:0;
    padding:0
    }
    #nav li a {
    display:block;
    line-height:30px;
    text-decoration:none;
    color:white;
    padding:0 15px
    }
    #nav li a:hover {
    color:black
    }
    
    
    Cara memanggil kode CSS diatas sebagai berikut:
    
    <div class="menu">
    <nav id='nav'>
    <ul>
    <li><a href='#'>Home</a></li>
    <li><a href='#'>About</a></li>
    <li><a href='#'>Help</a></li>
    <li><a href='#'>Forum</a></li>
    </ul>
    </nav>
    </div>
    
    Responsive ADSENSE
    
    
    Awal Agustus 2013 kemaren Google Adsense resmi memberikan support untuk 
    dukungan iklan dengan Style Responsive. Untuk saat ini memang masih 
    dalam tahap versi Beta dan menurut saya pribadi masih banyak kekurangan 
    dimana iklan yang ditampilkan harus sesuai dengan ukuran Pixel yang 
    sudah kita tetapkan sebelumnya. Responsive Adsense tidak mengalir dan 
    menggulung seperti Responsive yang telihat pada gambar dan video, 
    misalkan kita ingin menampilkan iklan dalam media queries max-width:350px berarti kita harus menentukan iklan yang memang mendukung dan sesuai 
    dengan resolusi ini, misalnya pada ads unit 250x250 atau 320x50. Perlu 
    diperhatikan dalam mencoba beberapa desain iklan kalian harus 
    mengecilkan browser secara manual sesuai dengan resolusi yang sudah 
    ditetapkan dan jangan lupa untuk melakukan refresh pada browser untuk 
    melihat tampilan iklan. Contoh dibawah ini merupakan standar Source Code
     adsense dalam mode responsive, seperti milik saya dibawah ini:
    
    <style>
    .oom-responsive { width: 320px; height: 50px; }
    @media(min-width: 500px) { .oom-responsive { width: 468px; height: 60px; } }
    @media(min-width: 800px) { .oom-responsive { width: 728px; height: 90px; } }
    </style>
    <script async src="http://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script>
    <!-- OOM-RESPONSIVE -->
    <ins class="adsbygoogle oom-responsive"
         style="display:inline-block"
         data-ad-client="ca-pub-xxxx"
         data-ad-slot="yyyy"></ins>
    <script>
    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
    </script>
    
    
    Bagaimana cara untuk memodifikasi agar tampilan Responsive Adsense bisa 
    sesuai dengan Desain responsive milik kalian? mudah saja, kita tinggal 
    memodifikasi CSS dan menentukan diresolusi mana iklan yang ingin 
    ditampilkan sesuai size-nya dalam media queries dan
    dibawah ini adalah contoh CSS editan milik saya: 
    
    
    <style>
    @media(min-width: 240px) { .oom-responsive { width: 234px; height: 60px; } }
    @media(min-width: 320px) { .oom-responsive { width: 250px; height: 250px; } }
    @media(min-width: 480px) { .oom-responsive { width: 468px; height: 60px; } }
    @media(min-width: 768px) { .oom-responsive { width: 728px; height: 90px; } }
    @media(min-width: 1024px) { .oom-responsive { width: 468px; height: 60px; } }
    @media(min-width: 1216px) { .oom-responsive { width: 728px; height: 90px; } }
    </style>
    <div style="text-align:center">
    <script async src="http://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script>
    <!-- OOM-RESPONSIVE -->
    <ins class="adsbygoogle oom-responsive"
         style="display:inline-block"
         data-ad-client="ca-pub-xxxx"
         data-ad-slot="yyyy"></ins>
    <script>
    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
    </script>
    </div>
    
    
    Ingat! untuk .oom-responsive itu adalah nama adsense unit milik saya, silahkan ganti dengan milik kalian masing-masing :)
    
    Responsive Image / Gambar
    
    
     Gambar (image) dengan menggunakan satuan em dan px misalkan width:400px dan height:500px tidak akan bekerja baik dengan Responsive Web Design, langkah termudah adalah dengan mengganti satuannya menjadi % contoh: width:100% dan height:100%. Tapi yang harus diingat tidak semua gambar harus menggunakan % kalian bisa menggunakan alternatif auto sebagai gantinya. Agar gambar tidak keluar dari unit induknya kalian bisa menggunakan max-width:100%
     cara ini digunakan agar ukuran gambar bisa menyesuaikan sendiri secara 
     proporsional. Prinsip ini juga berlaku untuk iframe, objects dan video.
    
    
     img{
     max-width:100%
     }
    
    
    Atau untuk menampilkan ukuran gambar sesuai size aslinya kalian bisa menggunakan kode ini:
    
    
    img{
    height:auto;
    width:auto;
    max-width:100%
    }
      
    
    
    
    
    
    
    beautiful mountains
    
    
    
    
    
    
    
    
    Responsive Video, Iframe, Embed dan Object
    
    
     Untuk video, iframe, embed dan object pada intinya hampir sama caranya dengan responsive pada gambar yaitu tetap memberi satuan %.
     Saat ini embed video yang paling banyak digunakan adalah Youtube, namun
     terlepas dari youtube ada juga yang menanam langsung pada Self Hosting 
     dan biasanya untuk pemanggilannya mengunakan tag <video>. dibawah ini merupakan contoh embed code yang paling banyak digunakan:
    
    
    <video width="500" height="400" src="..."></video>
    <iframe width="500" height="400" src="..."></iframe>
    <object width="500" height="400" src="..."></object>
    <embed width="500" height="400"  src="..."></embed>
    
    
    Membuat responsive pada video dalam iframe sangatlah mudah, seperti 
    menangani responsive pada gambar kita tinggal mengontrolnya langsung 
    melalui koding CSS. Dibawah ini merupakan contoh koding CSS untuk 
    penampilkan video dalam ukuran penuh sesuai dengan ukuran lebar div diblog saya saat ini dan kalian bisa saja menyesuaikan sendiri kodingnya sesuai dengan kebutuhan :)
    
    
    .ResponsiveWrapper {
     position: relative;
     padding-bottom: 56.25%; /* 16:9 */
     padding-top: 25px;
     height: 0;
    }
    .ResponsiveWrapper iframe, video, object, embed {
     position: absolute;
     top: 0;
     left: 0;
     width: 100%;
     height: 100%;
    }
    
    
    Contoh penerapan kontrol koding pada iframe pada embed video VIMEO
    
    
    <div class="ResponsiveWrapper">
    <iframe src="//player.vimeo.com/video/64208870" width="500" height="281"></iframe>
    </div>
    

    Rabu, 10 Desember 2014

    CARA MEMPERCEPAT INTERNET MOZILLA DENGAN PROXY SEARCHER

     CARA MEMPERCEPAT INTERNET MOZILLA DENGAN PROXY SEARCHER

    Anda ingin menggunakan proxy untuk browsing situs atau download file di internet tetapi malas mendapatkannya secara manual? Daripada sibuk mengunjungi satu per satu situs penyedia daftar proxy server gratis tentu lebih mudah dan cepat memakai 1 tool yang dikhususkan mencari proxy server gratis yang tersedia untuk umum
    Nama aplikasi yang akan membantu proses pencarian proxy server publik ini adalah Proxy Searcher. Tidak banyak yang perlu ada setting pada program ini, cukup pergunakan defaultnya saja sudah cukup dan kemudian klik Search untuk memulai proses pencarian proxy server di internet. Tetapi kalau anda ingin mencari jenis – jenis tertentu proxy-nya silahkan anda ubah tipe pencariannya.



    Proxy Searcher akan menampilkan daftar proxy server gratis yang berhasil dideteksinya menggunakan metode yang anda pilih sebelumnya dan kode warna yang ditampilkan juga membantu memilah – milah mana proxy server gratis yang terbaik sekarang ini untuk digunakan anda. Jadi kalau anda ingin menggunakan proxy untuk streaming video atau download file bisa langsung anda filter dengan melihat warnanya.




    1. Pertama kita install dulu proxynya
    2. search type http google aja karena lebih banyak di gunakan
    3. click Search
    4. tunggu hingga selesai pengcarian
    https://www.facebook.com/arifin.sangteror5. Cari speed tercepat jika warna hijau maka clik mozilla yang ada di sampingnya secara otomatis maka akan terbuka mozilla firefox yang telah di percepat oleh proxy??